Apa Ini yang Disebut Cinta ~ cerpen
Apa Ini yang Disebut Cinta
Oleh: Chikita Nawaristika
“Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku menatap kepergianmu, dan caraku tersenyum saat berada di sampingmu”
Aku seorang gadis lugu yang gak terlalu ngerti sama kalimat cinta. Aku gak pernah ngerasain gimana tulusnya menyayangi seseorang. Dan aku gak pernah tau gimana rasanya di sayangi seseorang dengan penuh ketulusan. Mereka bilang aku terlalu ketinggalan dalam masalah ini. Tapi aku gak merasa di kecilkan hanya gara-gara kalah dalam hal cinta. Aku pun selalu bertanya-tanya. Apa sih pentingnya punya suatu ikatan di usia dini? Apa sih untungnya klo kita bisa punya status berpacaran? Dan apa sih gunanya kita punya seseorang yang bisa kita pamerkan kemana pun kita pergi? Menurutku semua itu hanyalah hal yang terpengaruh oleh berkembangnya zaman di era ini.
Profil Penulis :
Nama : Chikita Nawaristika
Temtala : Malang, 15 November 1994
Alamat : Malang, Jawa Timur - Indonesia
Sekolah : SMK Negeri 4 Malang
Facebook : chikita.phooh@yahoo.com
Twitter : @cacicu89
Oleh: Chikita Nawaristika
Informasi
“Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku menatap kepergianmu, dan caraku tersenyum saat berada di sampingmu”
Cinta
sejati gak harus ada kebohongan di dalam percintaan tersebut. Dan bukan
cuma sebagai status aja. Cinta itu berasal dari lubuk hati yang paling
dalam dan sangat mencintai satu sama lain. Karena cinta itu adalah
anugerah, simbol kesetiaan yang pasti dimiliki oleh semua orang yang
bernyawa.
Tapi,
apakah kamu tau siapa orang yang bener-bener sayang sama kamu? Apakah
kamu tau siapa orang yang menyayangimu dengan tulus? Apakah kamu tau
siapa orang yang mau menerimamu dengan apa adanya? Dia bukanlah orang
yang sekedar tau apa yang kamu suka dan kamu benci, tapi dia adalah
orang yang mengerti apa yang terbaik buat kamu. Dia bukan orang yang
sengaja perhatian sama kamu, tapi orang yang selalu mengerti keadaanmu.
Dia bukan orang yang ingin memiliki kamu, tapi orang yang rela
kehilangan kamu demi kebahagianmu. Dia bukan orang yang berani
menyentuhmu, tapi orang yang merasa kamu terlalu suci untuk di sentuh.
Dan dia bukanlah orang yang suka dengan keindahan yang ada pada dirimu,
tapi orang yang mau menerima kamu dengan apa adanya.
Sebagai
manusia kita pasti punya harapan. Menurutku harapan itu ada untuk
diwujudkan, karena harapan itu adalah hal yang bisa memotivasi kita
untuk mendapatkan apa yang telah kita harapkan. Tapi ada yang bilang,
untuk bahagia kita gak boleh terlalu berharap, karena jika kita terlalu
berharap, bisa jadi yang kita dapat bukan kebahagiaan, melainkan sebuah
kekecewaan. Dan disinilah awal kisah penuh kebahagiaan sekaligus
kekecewaanku.
***
Aku seorang gadis lugu yang gak terlalu ngerti sama kalimat cinta. Aku gak pernah ngerasain gimana tulusnya menyayangi seseorang. Dan aku gak pernah tau gimana rasanya di sayangi seseorang dengan penuh ketulusan. Mereka bilang aku terlalu ketinggalan dalam masalah ini. Tapi aku gak merasa di kecilkan hanya gara-gara kalah dalam hal cinta. Aku pun selalu bertanya-tanya. Apa sih pentingnya punya suatu ikatan di usia dini? Apa sih untungnya klo kita bisa punya status berpacaran? Dan apa sih gunanya kita punya seseorang yang bisa kita pamerkan kemana pun kita pergi? Menurutku semua itu hanyalah hal yang terpengaruh oleh berkembangnya zaman di era ini.
Seperti
yang aku ketahui dari sebagian besar orang yang berpacaran. Mereka
tentu pernah atau bahkan selalu merasakan yang namanya sakit hati. Kalau
sudah begini, timbul lagi pertanyaan di benakku. Apa pacaran itu cuma
buat bikin seseorang sakit hati? Apa pacaran itu cuma buat bikin nangis?
Apa pacaran itu cuma buat merubah hubungan yang dulunya teman menjadi
musuh? Pacaran itu bukan bicara masalah status, pacaran itu juga bukan
bicara masalah setia atau tidak setia. Tapi pacaran itu bicara masalah
tanggung jawab. Tanggung jawab atas apa yang sudah di katakan
sebelumnya, dan tanggung jawab mewujudkan apa yang telah kita katakan.
***
Renasta
Gerraldy, seorang cowok yang bisa membuatku penasaran ketika
mengenalnya. Logat, gaya bahasa, tutur kata, gerak-geriknya, semua
begitu berbeda dan begitu khas menurutku. Aku selalu senang saat
mendengarkan dia berbicara, suaranya yang serak-serak becek, senyumnya,
raut mukanya, selalu berhasil membuatku betah lama-lama sama dia. Apa
ini yang disebut cinta? Apa ini yang disebut dengan rasa suka? Apa ini
yang disebut dengan rasa sayang?
Dia
bukan asli anak Malang, kotaku. Dia lahir di Bali. Setelah besar dia
memutuskan untuk ikut budhe-nya dan melanjutkan sekolah di Malang. Aku
mengenalnya ketika dia lulus SMK. ‘Bebek’, begitu dia memanggilku. Entah
kenapa dia memanggilku dengan sebutan itu. Tapi aku suka, lucu aja di
dengernya. Badannya yang kecil kurus dan nampak kayak pemuda tanpa gizi
itu mamancingku untuk memanggilnya ‘kingkong’ sebagai bahan untuk
mengejeknya yang gak gendut-gendut meskipun makan lima kali sehari.
Memang aneh keliyatannya, tapi aku tetap menerima dia dengan apa adanya.
Apa ini yang disebut dengan ketulusan? Apa aku mulai mengerti cinta?
Apa aku mulai menyayangi dia dengan tulus?
Hidupku
terasa berubah 180 derajat saat aku bersamanya. Canda tawa selalu
menghiasi hari-hari kami. Dia mahasiswa di salah satu Universitas
ternama di Kota Malang. Sementara aku adalah siswi salah satu SMK
ternama di Kota Malang. Meskipun dia anak kampus dan aku anak sekolahan,
tapi tak terlihat perbedaan di antara kami. Kami terlihat seperti
seumuran. Aku dan Renas cuma beda 1 tahun. Aku mengenalnya melalui dunia
maya dan berlanjut ke dunia nyata sampai aku mengetahui dia memiliki
sebuah rasa untukku. That’s Love..
***
Rasa
nyaman selalu dia suguhkan untukku. Dia selalu berhasil membuatku
senyaman mungkin berada di dekatnya. Sejauh ini aku mengenalnya bukan
seperti cowok-cowok lain. Aku mengenalnya sebagai seorang cowok yang gak
kurang ajar. Dia bukan cowok yang berani menyentuhku. Dan hal itu
pulalah yang membuatku begitu ingin dekat dengan dia.
Boneka
sapi, dia memeberikan boneka ini untukku saat kita jalan bareng ke
sebuah Mall terkenal di kotaku. Aku begitu senang, se-umur-umur baru
kali ini ada cowok yang ngasih aku boneka. Sepanjang perjalanan pulang
ke rumah aku hanya tersenyum duduk di boncengan motornya. Ku pandangi si
sapi itu dan dalam hati aku berjanji akan selalu ngerawat boneka ini.
Jangan sampai dia rusak ataupun hilang. Karena ini adalah pemberian
pertama.
***
Empat
bulan aku dan kingkong jalanin hari-hari bersama. Tak pernah sekalipun
dia membuatku kecewa. Dan tak pernah sekalipun dia membuatku terluka.
Tapi di bulan ke-lima, aku gak tau ada apa dengan dia. Beberapa hari
sebelum ulang tahunku, aku merasa semakin jauh dengan dia. Dia mulai
mengacuhkanku, dia mulai gak peduli lagi sama aku, dan dia mulai jarang
menghubungiku. Dia bilang dia sibuk dengan kuliahnya. Oke, aku berusaha
ngerti itu dan berusaha untuk tetap berpikir positiv.
Tepat
di hari ulang tahunku. Itu adalah pertama kalinya aku menemukan dia
belum tidur saat jam udah nunjukin lewat tengah malam. Dia menjadi orang
pertama yang ngucapin selamat ulang tahun ke aku.
From : kingkong jeleekk
Eh, bebek ulang tahun..
Selamat ulang tahun ya bek.. do’aku sing apik-apik buat kamu..
#semoga kamu mau nerima aku jadi pacarmu :D
Saat
itu aku terbangun sekitar jam satu malam, aku lihat hape-ku dan
kata-kata itulah yang tertera di layarku. Aku hanya tersenyum, tersenyum
karena aku merasa di specialkan. Karena sebelumnya, dia gak pernah
tidur malam-malam. Pulang kuliah, capek dan jam 8 sore udah tidur. Tapi
hari itu, dia belum tidur demi ngucapin itu ke aku. Selain terkejut
melihat dia menjadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun di
usiaku yang ke-17, aku juga terkejut karena dia ingat hari ulang
tahunku, dia ingat aku dan menunjukkan sikapnya yang dulu, seperti aku
pertama mengenalnya.
Tapi
senyumku mulai memudar di ke-esokan harinya. Dia kembali menjadi sosok
yang berbeda. Aku gak tau dia kenapa. Awalnya aku ngira kalau ini salah
satu tingkah jahilnya menjelang hari ulang tahunku. Aku kira dia sedang
menyiapkan sesuatu untukku. Tapi ternyata tidak. Tidak ada hal apapun
yang dia siapkan untukku. Jujur aku mulai kecewa, tapi kembali lagi aku
mencoba ngerti-in dia. “Mungkin dia sedang sibuk dengan kuliahnya” hal
positiv itu selalu muncul dalam benakku saat aku mulai berpikir negativ
tentang dia.
Hingga suatu hari..
“Kingkong kenapa seeh? Kog beda banget?”
“Beda gimana emang bek?” dengan cueknya.
“Ya beda aja, kayak bukan kingkong yang dulu”
“Cuma perasaan kamu aja paling bek, aku minta maaf wes leg aku ada salah”
“Iya kong, gppa”
“Bek, aku mau bilang sesuatu”
“Apa?”
“Sebenernya
ku suka sama kamu, aku suka sama sifat kamu, aku juga suka sama sikap
kamu, tapi ada hal yang gak aku suka dari kamu. Aku gak suka
penampilanmu bek”
*jlebb..
Kalian
tentunya bisa ngebayangin giamana tersayatnya hati kalian saat ada
orang yang secara terang-terangan ngomong gitu ke kalian. Aku kecewa,
kecewa banget sama omongan dia. Kalau dia menyukaiku, harusnya dia bisa
nerima aku dengan apa adanya. Aku emang bukan cewek modis, aku bukan
cewek yang bergaya ala cewek-cewek metropolitan. Aku bukan cewek yang
mengandalkan tampang dan tubuh untuk menggaet seorang lelaki. Aku
hanyalah cewek biasa yang mengandalkan hatiku untuk orang lain, yang
mencoba memberikan kepercayaan untuk orang itu, kepercayaan untuk
menjaga hatiku. Aku hanyalah cewek yang suka di bilang cantik dari
hatinya, bukan di bilang cantik dari luarnya aja. Aku hanyalah cewek
berjilbab yang berusaha menjadi yang terbaik. Apa itu salah? Ha?
Serendah itu kah pandangan seorang cowok terhadap cewek berjilbab?
Serendah itu kah cara pandang seorang cowok? Yang menganggap penampilan
ini begitu buruk? Ha? Aku sama sekali gak habis pikir. Orang yang selama
ini aku banggakan, orang yang selama ini aku kagumi, orang yang selama
ini mampu membuatku mengerti apa itu kasih sayang, apa itu ketulusan,
dengan segamblang itu mengungkapkannya kepadaku. Mengungkapkan kata-kata
yang menyakiti hatiku.
Sejak
saat itu hubunganku dan kingkong terasa semakin renggang. Aku menjauh
karena aku kecewa sama perkataannya. Dan dia menjauh karena dia mengira
aku gak pernah sayang sama dia. Dia beranggapan bahwa selama ini cuma
dia yang ngerasain sayang ke aku. Padahal dia gak pernah tau apa yang
sebenarnya aku rasakan. Aku emang kecewa saat dia mengungkapkan
kata-kata itu kepadaku. Tapi rasa kecewaku tak pernah bisa mengalahkan
rasa nyamanku bersamanya. Aku mulai berpikiran klo wajar aja jika
seorang cowok ingin melihat cewek yang di depannya sama seperti
cewek-cewek yang lain. Tapi aku gak bisa dan hubungan kami pun semakin
renggang.
***
Hingga
pada suatu hari dia mengajakku untuk memulai semuanya dari nol. Dan aku
menyetujui hal itu. Aku gak mau punya musuh, aku gak mau hubungan kami
yang sebelumnya baik-baik aja tiba-tiba menjadi kacau gara-gara
ke-egoisan kami. Tapi ternyata yang kudapatkan bukan kingkong yang dulu.
Dia gak serius ingin mulai semuanya dari nol lagi. Dan kekecewaan itu
kembali lagi dia ukirkan di hatiku. Kekecewaan yang udah dalam dan
semakin mendalam.
Melihatmu seperti ingin melihat deburan ombak di padang pasir
Menyentuhmu seperti ingin menyentuh air dalam botol
Berada di sampingmu seperti mimpi yang takkan pernah jadi nyata
Berbicara denganmu seperti ingin mengajak bicara sebuah manekin yang tak bernyawa
Andai
kamu tau.. Kamu adalah hal yang paling bisa membuatku tegar dalam
menghadapi semua masalah dalam hidupku. Kehadiranmu selalu berhasil
membuat senyuman ini muncul dengan renyahnya tanpa beban. Tutur katamu,
bahasamu, tingkah lakumu, semua begitu indah di mataku, begitu indah di
telingaku dan begitu indah untuk ku rasakan.
Andai
kamu tau.. aku mulai belajar menyayangimu dengan tulus. Sebenarnya
bukan cuma kamu yang ngerasain hal itu ke aku, tapi aku juga. Kamu salah
jika kamu beranggapan bahwa aku gak punya rasa seperti apa yang kamu
rasakan. Kamu salah.. Kamu salah.. Kamu salah.. Aku hanya menunggu waktu
yang tepat, waktu dimana kamu menunjukkan bahwa kamu beneran sayang
aku. Apa itu salah?
Sebenarnya
aku pengen banget bilang hal ini sama kamu, tapi kenapa? Kenapa kamu
gak pernah ngijinin aku tau sejauh mana kamu menyayangiku? Seberapa
besar ketulusanmu? Setinggi apakah niatmu untuk jadi yang terbaik di
hari-hariku? Kenapa? Kenapa? Haa? Kenapa sekarang kamu malah menjauh?
Menjauh dari ragaku, menjauh dari mataku, menjauh dari hari-hariku.
Kenapa juga kamu tiba-tiba datang kembali seolah memberikan harapan itu?
Dan kenapa juga kamu pergi lagi? Kenapa? Cuma mau bikin aku nangis?
Iya? Kalau iya, selamat ya, kamu udah sukses banget bikin aku nangis,
kamu udah sukses banget bikin aku kecewa. Kecewa sama tingkah lakumu,
tingkah laku yang menarik ulur hatiku. Ini bicara masalah perasaan yang
gak bisa kamu buat mainan. Ini bicara masalah hati yang sakitnya sulit
terobati. Ini bicara masalah manusiawi. Ini bicara masalah aku dan kamu,
bukan dia atau mereka.
Aku
bukan mereka, yang dengan gampangnya bilang atau nunjukin kalau mereka
suka sama kamu. Aku lebih ke kodratku sebagai seorang wanita yang
menunggu seorang pria menunjukkan rasa sukanya. Jadi jangan menginginkan
aku beperilaku yang sama seperti mereka. Karena aku gak bisa. Aku cuma
bisa ngasih kode, ketika aku udah mulai perduli sama kamu, perhatian
sama kamu, udah mulai nyoba hafalin rutinitasmu, jadwal-jadwal kegiatan
kamu, ngertiin kamu, itu berarti aku juga suka sama kamu. Apa itu kurang
jelas? Apa kamu se-odong itu sampai gak ngerti semua hal yang secara
tersirat udah terlihat?
***
Hal
yang aku takutkan ketika aku udah mulai mengenal cinta udah
bener-bener terjadi. Dan semua hal ini telah sanggup membuatku memahami
banyak hal tentang cinta. Salah satunya adalah cinta itu suatu hal yang
bisa bikin kita tertawa, bukan menangis. Jika kamu punya cinta dan kamu
menangisi cintamu, maka itu belum bisa disebut dengan cinta yang
sesungguhnya.
Sekarang
aku hanya berharap, suatu hari nanti Tuhan akan memberiku sebuah
keindahan yang tiada tara sebagai pengganti kekecewaan ini. Aku akan
selalu belajar menikmati, menghargai dan menjalani hidupku dengan apa
adanya. Karena kebahagiaan gak akan pernah datang kepada mereka yang gak
pernah menghargai apa yang mereka punya saat ini.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Profil Penulis :
Nama : Chikita Nawaristika
Temtala : Malang, 15 November 1994
Alamat : Malang, Jawa Timur - Indonesia
Sekolah : SMK Negeri 4 Malang
Facebook : chikita.phooh@yahoo.com
Twitter : @cacicu89
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda